Permintaan maaf itu di buat Agus ketika secara khusus mendatangi pejabat Serambi Indonesia Biro Medan, pada malam Sabtu 17 Mei 2014 lalu. Agus mengaku sangat menyesal atas insiden yang melibatkan dirinya hingga insiden yang meragut nyawa Akli.
Menurut Agus, terjahan keras itu tidak disengajakan oleh beliau, kerana posisi bola antara dirinya dengan Akli 50:50.
“Bolanya fifty-fifty. Saya sama dia sama-sama mau merebut bola di tengah,” kata Agus di samping pembantu jurulatih Sunardi Sudirman dan penyerang Suheri Daud.
Berita duka itu diterima Agus pada hari Jumat 17 Mei 2014, ketika beliau sedang berada di dalam bas bersama pemain lain menuju ke Medan. Ketika itu Agus sangat terkejut dan menangis.
“Saya yang beritahu dia kalau Akli meninggal. Dia menangis dan langsung menjadi diam waktu sampai Medan,” Kata pembantu jurulatih Sunardi.
imej- tribunnews
Insiden itu hingga saat ini terus menghantui diri Agus, tak pernah terlintas di fikiran anak kelahiran Bandung, Jawa Barat ini menyebabkan seorang pemain bolasepak meninggal dunia.
Dengan air mata yang berlinangan, Agus memastikan dia akan bertemu dengan keluarga Akli untuk menyampaikan rasa maaf dan penyesalan itu.
“Sepulang dari Medan, saya akan ke rumah keluarga almarhum. Saya sangat minta maaf. Maaf juga untuk semua masyarakat sepakbola di Aceh,” kata Agus dengan penuh penyesalan.
sumber:kezoom
{ 0 comments... read them below or add one }
Post a Comment